Kemasan(pengemasan) merupakan wadah atau pembungkus yang dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran).
21. Tinjauan Umum Tentang Pengemasan. Pengemasan merupakan system yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan , didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya
Pengemasandilakukan untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran).
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Hai Aura, terima kasih sudah bertanya. Kaka bantu jawab ya Jawaban B. Kemasan Hermetis - Pembahasan - Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik gesekan, benturan, getaran. Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan, kemasan dapat dibedakan atas - Kemasan Hermetis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, misalnya kaleng dan botol gelas. - Kemasan Tahan Cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan yang difermentasi. - Kemasan Tahan Suhu Tinggi, jenis ini digunakan untuk bahan pangan yang memerlukan proses pemanasan, sterilisasi, atau pasteurisasi. Jadi, kaleng dan botol gelas tergolong dalam kemasan hermetis. Semoga penjelasan di atas dapat dipahami ya. Semangat belajar Ÿ’ªŸ˜Š
Kemasan telah dikenal sejak di zaman purbakala. Orang-orang primitif menggunakan kulit binatang dan daun maupun akar tumbuhan untuk wadah buah-buahan yang dipungut dari hutan. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, maka bahan kemasan telah terbuat dari kulit, kain, kayu, batu, keramik, dan kaca, tetapi masih bersifat sederhana terkesan apa adanya. Budaya kemasan sebenarnya telah dimulai sejak manusia mengenal sistem penyimpanan bahan makanan dalam kehidupan mereka. Sistem penyimpanan bahan makanan secara tradisional diawali dengan memasukkan bahan makanan ke dalam suatu wadah yang ditemuinya. Kemasan ini lebih berfungsi untuk melindungi makanan atau barang dari pengaruh cuaca atau proses alam lainnya yang merusak barang itu, selain berfungsi sebagai wadah agar barang tersebut dapat mudah dibawa dalam perjalanan. Pengertian kemasan atau sering juga disebut bungkus adalah wadah atau pembungkus suatu produk. Definisi kemasan lebih mengacu sebagai obyek fisik itu sendiri, misalnya karton, botol, kontainer atau bungkus. Sebuah kemasan bisa berupa bungkus permen, botol shampoo. Pengertian mengemas adalah tindakan membungkus, menutup suatu barang atau sekelompok barang dengan material kemasan. Material kemasan tersebut bisa berupa kertas, plastik, kaca, tekstil, logam, dan berbagai macam material yang digunakan untuk tujuan pengemasan. Pengertian pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi wadah atau pembungkus suatu produk. Bungkus atau kemasan yang menarik akan memberikan nilai plus pada konsumen yang sedang membedakan beberapa produk yang bentuk dan mutunya hampir sama. Perbedaan tersebut akan terlihat dari label yang biasanya dalam kemasan produk. Oleh karena itu, bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya. Perbedaan Kemasan, Mengemas dan Pengemasan Istilah “kemasan” merupakan kata benda suatu obyek. Sedangkan ”mengemas” dan “pengemasan” merupakan kata kerja yang mencerminkan sifat medium yang selalu berubah. Manajemen Pengemasan Manajemen pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk membuat barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus kemasan dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik gesekan, benturan, getaran. Di samping itu, pengemasan berfungsi untuk menempatkan sebuah produk ke dalam sebuah wadah yang memiliki bentuk tertentu sehingga produk tersebut mudah untuk disimpan, diangkut, maupun didistribusikan. Dari segi promosi, wadah atau pembungkus berfungsi sebagai sebuah alat untuk menarik minat pembeli. Selain itu, kemasan juga memegang peranan penting pada supply chain management karena kebutuhan untuk mengurangi biaya, mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan, dan e-commerce. Dengan semakin majunya teknologi yang dikuasai manusia, teknik pengemasan juga berkembang pesat. Bahkan, pengemasan telah menjadi salah satu cabang ilmu dalam teknologi produksi, dimana teknik pengemasan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari teknologi manufaktur produksi barang dan jasa. Pengertian Kemasan, Mengemas dan Pengemasan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, memegang peranan penting dalam pengawetan bahan hasil pertanian. Adanya wadah atau pemungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi bahan pangan yang ada didalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik gesekan, benturan, getaran. Disamping itu pengemsan berfungs untuk menenpatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yasng memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebahgai peranhgsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya. Sebelum manusia membuat kemasan, alam sendiri telah menyajikan kemasan, seperti jangung yang telah dibungkus seludang, buah-buahan terbungkus kulitnya, buah kelapa yang terlndung baik dengan sabut dan temprung, polong-polongan terbungkus kulit polong. Menurut catatan sejarah, pengemasan telah ada sejak 4000 SM. Pada waktu itu peradaban manusia telah tinggi dengan disertai adanya pertukaran barang niaga antara Mesir dan Mesopotamia, serta Cina dan India. Kemasan adalah media atau wadah yang dipergunakan untuk membungkus bahan hasil pertanian sebelum bahan tersebut disimpan dalam ruang penyimpanan. Maksudnya adalah untuk mempermudah pengaturan, pengangkutan, penempetan dari dan ke tempat penyimpanan, serta memberi perlindungan pada bahan secara awal. Pada umumnya, kondisi bahan hasil pertganian akan terjaga baik bila disimpan dalam keadaan dikemas. Namun, tidak semua hasil pertanian akan member akibat yang sama jika disimpan dalam bentuk kemasan. Kemasan ini hanya cocok diterapkan untuk komoditas pertanian berupa bahan yang telah dikeringkan. Semua bahan pangan mudah rusak. Dan ini berarti bahwa setelah jangka waktu penyimpanan tertentu ada kemungkinan untuk membedakan antara bahan pangan segar dengan bahan pangan yang telah disimpan dalam jangka waktu tersebut diatas. Perubahan yang terjadi merupakan suatu kerusakan. Meskipun demikian, sebagian bahan pangan menjadi matang atau tua setelah dikemas dan memang ada perbaikan dalam waktu singkat dan kemudian diikuti oleh kerusakan. Pengemasan hasil pertanian sangat penting dilakukan guna penyediaan produksi untuk keperluan pasar dan distribusi untuk masing-masingnya diperlukan persyaratan khusus. Lama penyimpanan, jenis komoditas dan model fasilitas penyimpanan untuk tiap-tiap tingkat beragam menurut fungsi dan kebutuhannya. Jauh sebelum manusia mengenal teknik budi daya dan cara menyimpan hasil panen, organism hidup, terutama dari kelompok serangga insekta telah dikenal sebagai pengganggu yang merugikan manusia. Namun, tidak ada catatan yang lengkap mengenai tingkat gangguan yang dialami oleh manusia pada jaman itu. Ham pest menurut kamus oxford diartikan sebagai sesuatu yang menyusahkan atau merusak manusia dan makhluk lain. Dalam bahasa prancis hama disebut sebagai peste yang berarti wabah. Menurut konsep klasik, hama mencakup semua organism hidup yang dapat menimbulkan kerusakan. Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian hama lebih dikhususkan pada hewan atau binatang perusak, baik yang memiliki ukuran tubuh besar hingga yang berukuran kecil. Jasad perusak yang berwujud tanaman dimasukkan dalam kelompok tanaman pengganggu gulma, sedangkan organism jasad renik, seperti cendawan, bakteri, virus, dan amuba masuk ke dalam kelompom pathogen. Namun, tidak semua organism tersebut dikategorikan sebagai organism perusak Mengingat teknologi pengemasan dan penyimpanan sangat penting bagi upaya ketahanan pangan nasional, maka perlu diadakan praktikum untuk menguasai lebih jauh tentang teknik pengemasan bahan pangan maupun produk pangan yuang sudah siap untuk dipasarkan. 2 Tujuan Praktikum ini bertujuan untuk ntuk mengetahui jenis kemasan bahan anti getar dan bahan pengisi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengemasan Polypropylene mengandung bahan yang serba guna karena keras dan kuat namun masih memiliki fleksibilitas. Polypropylene juga memberikan daya resistensi kimiawi yang kuat. Polypropylene digunakan untuk membuat tempat menyimpan roti dan tas pakaian..PP memiliki densitas terendah dan titik leleh 1500C tertinggi diantara semua jenis termoplastik. Dalam pengemasan, jenis plastik ini dapat digunakan dalam bentuk film fleksibel ataupun bentuk rigid. Selain itu, PP memiliki permukaan yang halus dan karakteristik leleh yang baik Pengertian umum dari kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya kemasan dapat membantu mencegah/mengurangi kerusakkan, melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan atau getaran. Dari segi promosi kemasan dapat berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli Esti, 2007. Bahan Pengisi Selama transformasi dan penyimpanan, kemasan dan bahan segar akan menghadapi beberapa kerusakan, baik dari segi mekanis, lingkungan ataupun biologis. Kerusakan mekanis dapat dinyatakan sebagai kerusakan yang disebabkan oleh tumbukan getaran kompresi dan tusukan. Kerusakan tumbukan dapat terjadi jika kemasan jatuh atau terlempar. Buah didalamnya akan bergerak dan bersentuhan antara sesama buah dan antara buah dengan kemasan yang mengakibatkan kerusakan Efendi, 2013 Untuk mengurangi efek tersebut pada produk, kemasan harus dibuat tidak bergerak dan membagi beban yang ada pada setiap bagian dan memberikan bantalan. Efek merugikan dari getaran termasuk luka lecet yang disebabkan karena perpindahan relatif produk dan kemasan dan dari produk yang lain bisa dikurangi dengan menahan setiap bagian produk. Kerusakan kompresi terjadi selama penumpukan kemasan. Efendi, 2013 Bahan Anti Getar Bahan anti getar adalah bahan yang dapat menanggulangi kerusakan bahan atau kemasan terutama pada perjalanan atau distribusi tumpukan barang atau kemasan. Jenis barang yang membutuhkan macam perlindungan yagn harus diberikan untuk mencegah hancurnya bahan. Beberapa bahan pangan misalnya pada buah buahan segar, telur dan biskuit menempatkan produk yang tahan terhadap kerusakan` sehingga memerlukan tingkat pengamanan yang lebih tinggi utnuk mencegah gesekann antara bahan dengan menggunakan kertas tisue, lembaran plastik kertas yang dibentuk kemasan terlebih karton untuk tidur, wadah buah dan lain- lain. Alfa, 2005 Bahan pangan lain yang dilindungi dengan mengemas dengan kemasan yang kaku dan pergerakannnya dibatasi dengan ketat, peti kayu atau drum yang biasanya digunakan sebagai perlindungan yang baik, sekarang buah digunakan dengan bahan yang lebih murah dan ringan. Alfa,2005 Jenis-Jenis Bahan Pengisi Dan Anti Getar Styrofoam Styrofoam adalah kemasan makanan yang berbahan dasar dari polistiren yaitu suatu jenis plastik yang sangat ringan, tertembus cahaya dan murah tetapi cepat rapuh. Karena kelemahannya tersebut, polistiren dicampur dengan beberapa bahan tambahan seperti plastizer yaitu dioktil ptalat DOP , dan blowning agud berupa gas kaklorofluoro karbo. Manurung,1996 Bubble Wrap Bubble wrap adalah suatu alat pelindung yang dapat digunakan untuk membungkus sekaligus melindungi suatu barang dari benturan dan tekanan. Bubble wrap sangat banyak jumlahnya. Menurut anonim, bubble wrap mempunyai 2 kerja penting yakni sebagai bantalan semi iyang tampak, dan mengisi ruangkosong, memcegah gesekan yang tidak digunakan pada kemasan. Untuk alasan ini mengapa bubble wrap digunakan sebagai pilihan untuk pembatas dan sebagai bahan pengisi. Sekam Padi Sekam padi adalah bagian dari padi berupa lembaran yang kering dan tidak dapat digunakan yang melindungi bagian dalam. Sekam padi dapat digunkan sebagai bahan pengisi pada saat psoses pengemasan. Sekam padi memiliki tekstur yang baik dan beragam. julianto,2003 Serbuk Kayu Serbuk kayu merupakan jenis media yang sering digunakan pada transportasi ulang hidup tanpa air. Serbuk kayu digunakan sebagai media pengisi karena mempunyai panas jenis yang lebih besar dari sekam. Selain itu, serbuk kayu juga memliki tekstur yang baik dari serrangan. Julianto,2003 Egg Tray Egg tray atau baki telur adalah alat yang berfungsi sebagai tempat untuk menata telur, sehingga telur menjadi rapi dan dapat dikemas dalam jumlah yang banyak tanpa perlu khawatir akan mengalami kerusaakan atau pecah. Pertiwi,2017 BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM Waktu Dan Tempat Praktikum ini dilaksankan pada hari rabu, 27 september 2017 pada pukul WIB, dilaksankan dilaboratorium Pengolahan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jambi Alat dan Bahan Pada praktikum kali ini digunakan alat dan bahan yaitu bahan anti gertar dan bahan pengisi berupa sekam padii, egg tray, bubble wrap, styrofoam, dan tray biskuit Prosedur Kerja Pada praktikum kali ini masing-masing kelompok membawa bahan-bahan berupa bahan anti getar dan bahan pengisi. Setelah itu setiap kelompok diminta maju mempersentasikan bahan yang dibawah. Dari setiap kelompok, masing-masing anggota mejelaskan, defenisi, kegunaan, dan jenis bahan yang dibawa. Kemudian dilakukan diskusi dengan kelompok lain tentang bahan anti getar dan bahan pengisi tersebut jika ada yg kurang mengerti dipersilakan untuk bertanya. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Tabel 1. bahan anti getar dan bahan pengisi No Nama dan gambar kemasan Jenis kemasan Fungsi kemasan 1 Sekam padi Bahan pengisi 1. untuk melindungi bahan dari kerusakan fisik, misalnya benturan 2. untuk mengisi ruang kosong pada kemasan yang berisi produk 3. menyerap udara/ panas yang ada pada bahan 2 Tray biskuit Bahan anti Getar 1. menjaga agar biskuit tidak berbenturan dengan yang lain 2. mencegah biskuit agar tidak mudah pecah atau hancur 3 Kertas pembungkus biskuit Bahan pengisi 1. menjaga agar biskuit tidak berbenturan dengan biskuit lain 2. agar terciptanya susunan yang efesien pada roti 3. menjaga agar biskuit tetap berada ditempat 4 Bubble wrap Bahan pengisi 1. meredam benturan atau goncangan saat dipindahkan atau saat melalui proses pengiriman 2. melindungi barang dari benturan agar tidak adanya kerusakn 5 Egg tray Bahan anti getar 1. mencegah terjadinya benturan antara telur yang satu dengan yang lain 2. memudahkan dalam proses pengangkutan Pembahasan Pengemasan merupakan kegiatan pengepakan,pewadahan yang didesain berfungsi untuk melindungi produk agar tidak terkontaminasi sehingga membuat produk tetap terjaga higienisnya dan tidak mudah rusak, pengemasan juga berfungsi untuk menarik minat konsumen dalam pemasaran produk produk pangan atau produk lainnya. Bahan – bahan kemasan yang biasa dipakai dipasaran ada lima jenis yaitu kemasan plastik,kemasan logam, kemasan kayu, kemasan kertas dan kemasan gelas dan kaca, untuk produk pangan biasanya menggunakan kemasan primer yang terbuat dari plastik atau aluminium foil, sedangkan kemasan sekundernya biasa menggunakan kemsan kertas kertas contohnya dus. Untuk kemasan kayu biasa dipakai di penjualan atau pemasaran yang menggunakan jasa antar pulau atau produk harus diantar ke tempat jauh itu harus menggunakan kemasan kayu. Macam – macam bahan anti getar dan bahan pengisi pada praktikum ini antara lain Sekam Padi Sekam padi adalah bagian dari padi berupa lembaran yang kering dan tidak dapat dimakan yang melindungi bagian dalam. Sekam padi memiliki tekstur yang baik dari serangan, sekam padi memiliki bentuk yang menyerupai kantong yang dapat berfungsi untuk menyimpan air. Tray Biskuit Tray biskuit atau wadah biskuit merupakann bahan anti getar yang terbuat dari plastik. Kemasan ini hanya digunakan untuk sekali pakai saj dan hanya digunakan untuk jenis bahan pangan tersebut, karena kemasan tersebut telah didesain mengikuti atau seukuran dengan biskuit Kertas Pembatas Biskuit Kertas ini terbuat dari bahan yang tidak berbahaya dan aman bagi produk pangan tersebut. Kertas tersebut diletakan ditengah yang memisahkan antara kemasan atas dan kemasan bawah dan berfungsi untuk menghindari terjadi getaran atau gunjangan. Bubble Wrap Bubble wrap merupakan produk bantalan yang terbuat dari pembungkus yang digunkan untuk membungkus dan melindungi suatu barang dari benturan dan tekanan. Bubble wrap atau plastik gelembung ini terwujud plastik tranparan namun memiliki kantung udara atau gelembung yang sangan banyak Egg Tray Egg tray atau baki telur adalah alat yang berfungsi sebagai tempat untuk menata telur sehingga telur menjadi rapi dan dapat dibawa dalam jumlah banyak tanpa perlu khawatir akan mengalami kerusakan. BAB V PENUTUP Kesimpulan Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa praktikan sudah dapat mengenali jenis-jenis dan kegunaan dari bahan anti getar dan bahan pengisi yang dibawa masing masing kelompok` Saran Sebaiknya sebelum memulai praktikum masing masing kelompok telah mengetahui materi dan bahan bahan anti getar yang dibawa dari fungsi sampai kegunaan. DAFTAR PUSTAKA Efendi, M, I, R. 2003. Pengaruh Bahan pengisi kemasan terhadap kerusakan mekanis. Departemen Teknik Mesin dan Biosistem. Fakultas Teknologi Press. Alfa, A, A. 2005. Bahan kimia untuk komponen Penelitian Teknologi teknologi Manurung. 1996. Penggunaan styrofoam pad bahan pangan. Yogyakarta graha ilmu Kusuma. 2010. Teknologi pengemasn pangan. PAU Pangan dan Ilmu Gizi.
wadah atau tempat yang melindungi produk dari bahaya pencemaran disebut